Minggu, 20 April 2014

SUKADAYA, Sukacita, Kebersamaan Dua Negara UKJGS UGM dan Malaysia


Berlatih tari Zapin (Foto by: Zoë)

SUKADAYA, Sukacita, Kebersamaan Dua Negara UKJGS UGM dan Universiti Malaya Saling bertukar budaya adalah satu hal yang menarik dan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru. Nah, pada tanggal 6-11 April lalu UKJGS UGM kedatangan tamu spesial dari Kuala Lumpur. Tepatnya dari mahasiswa Universiti Malaya. Kedatangan mereka adalah untuk memenuhi program pertukaran budaya yang dinamakan dengan SUKADAYA (Sukarelawan dan Pertukaran Budaya) 2014. Selama kurang lebih satu minggu kami (UKJGS dan mahasiswa Universiti Malaya) banyak bertukar ilmu tentang kebudayaan dari masing-masing negara. Pada tanggal 6 April saat kedatangan mereka, UKJGS pertama kali memperkenalkan mereka pada makanan tradisional Jawa, yaitu lotek. Tak disangka mereka begitu senang dan mendapatkan cita rasa baru. Kesan pertama yang bagus, bukan? Pada malam harinya di hari yang sama, kami mengadakan sarasehan. For a simple reason, sarasehan ini untuk memperkenalkan dan mengakrabkan mahasiswa Universiti Malaya kepada Pengurus Harian UKJGS UGM. Suasana yang sederhana menghangatkan suasana sarasehan. Perbedaan bahasa tak begitu mengganggu kami. Sarasehan pun diawali dengan kata sambutan dari Prof. Timbul selaku pembina UKJGS UGM dan dilanjutkan dnegan kata smabutan dari Bapak Ramli selaku pembina dari Universiti Malaya. 24 mahasiswa Universiti Malaya dengan PH UKJGS UGM mulai saling mengenal dan ternyata Berakhirnya acara malam itu menjadi awal bagi kami untuk terus menjalin hubungan yang baik atas nama budaya.

Di hari selanjutnya kami mengadakan acara workshop tari dan karawitan dari UKJGS UGM. You know? Kami, UKJGS UGM mengajarkan tari Domba Nini Banyumasan kepada 24 mahasiswa Universiti Malaya. Selanjutnya kami juga mnegajarkan bagaimana memainkan gamelan gaya Surakarta. Respon mereka sangat bagus, dan begitu senang bisa mendapatkan ilmu baru. Sebaliknya kami, UKJGS UGM belajar tari Zapin, yaitu sebuah tarian tradisional dari Malaysia. Tidak hanya belajar budaya, kami juga mengajak mereka untuk berkeliling kampus UGM dan mencoba sepeda kampus. Selain itu Sebagai bentuk ucapan selamat datang di UGM. Setiap sudut kota Yogyakarta selalu membuat wisatawan asing terkagum. Seperti mereka, yang kamu ajak jalan-jalan ke Alun-Alun Selatan Yogyakarta, mengunjungi indahnya Borobudur, dan menyaksikan Ramayana Ballet sebagai ciri khas dari wisata di Prambanan. Tak cukup disana, tanggal 10 April kami menikmati indahnya Tamansari dan Keraton Yogyakarta. 

Tak lengkap rasanya jika mereka tidak kami ajak untuk wisata belanja. Pasar Beringharjo, Mirota Batik, dan deretan toko-toko sepanjang jalan Malioboro menjadi destinasi seru untuk mereka berbelanja. Sangat antusiasnya pun dalam sekejap mereka sudah mampu untuk menawar harga.
Pertemuan sementara ini, telah membuat kamu menjadi akrab. Namun jika ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tanggal 10 April mejadi malam puncak acara SUKADAYA. Pada farewell party yang dilaksanakan di Kagama UGM, walaupun sederhana tapi kami sudah merasa senang. Ikatan saudara yang singkat, membuat malam itu menjadi hangat seperti keluarga. Untuk memeriahkan acara, UKJGS menampilkan tari Domba Nini kemudian Fendi dan kawan-kawan dari Universiti Malaya menarikan tari Zapin. Keakraban berlanjut, kami saling bertukar kado. Sebagai penutupannya, bersama-sama kami menarikan tari Domba Nini dan dilanjutkan dengan tari Zapin. Indahnya menjalin persahabatan baru apalagi berbeda negara dan bisa bertukar budaya akan menjadi cerita indah di masa depan. Malaysia dan Indonesia adalah dua negara berbeda namun mampu untuk saling terbuka dan bertukar pikiran. Salam budaya!  



Author: Gunita Wahyu S.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar