Yogyakarta – UKJGS kembali lagi berkunjung ke negara seberang, Malaysia. Setelah sebelumnya pada tahun 2012, UKJGS juga mengikuti festival gamelan di University Technology Petronas Malaysia, dan mendapatkan sekarang UKJGS mendapatkan undangan dari universitas yang sama untuk menjadi tamu kehormatan di acara Ensemble Of Gamelan (EOG).
“Rencananya tim karawitan dari UKJGS akan berangkat ke
Malaysia pada tanggal 27 Maret 2014 nanti. Event itu akan berlangsung pada
tanggal 28 Maret 2014, dan rencananya UKJGS akan kembali ke tanah air tanggal
29 Maret 2014.” Kata Winda, selaku kepala Divisi Pementasan UKJGS 2014. Agenda
yang cukup padat tentu telah menanti mereka, guys.
Event ini akan di mulai tanggal 28 Maret 2014 pukul 19.30
waktu Malaysia. Bertempat di Conselor Hall, tempat itu merupakan hall untuk
kegiatan mahasiswa University Technology Petronas Malaysia.
Rencananya
di event ini UKJGS akan menapilkan 2 karawitan garapan yang diaransemen ulang
oleh pak Joko suwito, bapak pelatih karawitan UKJGS. Yang pertama repertoar
yang berjudul “Togok” lagu daerah asli Malaysia yang diaransemen dengan gaya
karawitan jawa. Kemudian “Ciblon” gendhing garapan karya Pak Joko Suwito.
Ciblon atau ceciblonan adalah sebuah permainan anak – anak ketika mereka sedang
mandi di sungai atau telaga, dengan menepuk – nepuk air dengan telapak tangan
mereka dihasilkanlah bunyi – bunyian air yang indah. “Pak Pung! Pak Pung! Pak
Pung! Bah! Bah!” begitulah hasil suaranya. Biasanya ceciblonan dilakukan ketika
mereka selesai bermain – main di pematang swah atau ladang.
UKJGS
mengirim sebuah tim yang terdiri dari 14
orang dalam event tersebut. Pak Joko Suwito sebagai pelatih dan dosen UGM,
Stage Manager yaitu Mas Zainal selaku ketua UKJGS yang nantinya akan mengurus
seluruh kebutuhan semua anggota tim selama berada di Malaysia. Lalu siapa saja
dari anak karawitan UKJGS yang terpilih mewakili UKJGS berangkat ke Malaysia? Ini
nih, ada Winda, Niso, Yanuar, Ina, Rifan, Panggah, Irfan, Inggit, Ajeng, dan Hasan.
Tim
karawitan dari Malaysia mengundang langsung UKJGS. Dan mereka menjadi tamu
kehormatan dalam acara tersebut. Untuk acara di UTP mengadakan dua rangakaian
event sekaligus selain karawitan ada event tari yang bernama FESCO. Dari UGM
diwakili oleh FIB dan D3 B. Inggris. Sedangkan karawitan diwakili oleh UKJGS.
Saat
ditanya bagaimana pihak Malaysia bisa tahu tentang UKJGS dengan semangat Winda
menjawab,”Pertama kalinya UKJGS mengikuti event ini adalah setelah mengikuti
dan menjuarai lomba tingkat internasional di ITB tahun 2011. Kebetulan dalam
event ini UKJGS bertemu dengan tim karawitan dari Malaysia. Kemudian saling
bertukar informasi.”
“EOG
merupakan event baru di UTP tahun pertama tahun 2012 saat itu acara ulang tahun
dari group di karawitan Malaysia tersebut. Sayangnya pada tahun 2013 UKJGS
tidak dapat mengikuti event tersebut meskipun ukm mendapatkan undangan karena disaat
yang sama UKJGS memiliki event lain di jawa timur.” Jelas Winda.
Untuk
mendapatkan penampilan yang maksimal, tentu saja diperlukan latihan yang lebih
disiplin dan lebih keras. Jika ada istilah, menikmati sebuah proses adalah
jalan yang terbaik, maka istilah ini mampu meggambarkan bagaimana usaha tim
karawitan UKJGS dalam persiapan menuju pentas di EOG. FYI, tim yang akan
berangkat ke Malaysia hanya berlatih selama satu bulan, dari awal maret sampe
akhir maret. Seminggu hanya latihan 2 kali, bisa diketahui dalam sebulan hanya
latihan 8 kali. Dan semua bagian dalam karawitan ini dituntut untuk mampu menghafal
2 repertoar yang sudah di tentukan. Itu bukanlah hal yang mudah. Para anggota
tim benar – benar harus berusaha dengan keras karena latihan yang hanya
sebentar dan memiliki pentas – pentas lain, tapi sampai sekarang semua anggota
masih bisa mengimbangi kegiatan di luar UKJGS. Salut ya!
“Karawitan agak susah di bawa ke pentas
internasional karena dalam sekali pentas harus membawa lebih dari 10 orang.
Mungkin untuk temen – temen yang sudah ditunjuk sebagai wakil dari UGM,
bersyukur dan melakukan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang baik. Dan buat
temen – temen yang belum belum mendapatkan kesempatan untuk mewakili UGM jangan
patah semangat, tetap berlatih meskipun event seperti ini langka tapi sekali
ada event seperti ini bisa menjadi sebuah pengalaman yang tidak bisa dilupakan
dan sangat berharga. Supaya ke depannya jika ada event – event serupa bisa maju
mewakili UGM di kancah internasional.” Kata Winda dengan tersenyum lebar.
Asyik
bukan? Bisa menjadi salah satu perwakilan UGM bahkan Indonesia dalam membawa
seni budaya tanah air. So guys, jangan pernah menyerah selalu berusaha dan
rajin untuk latihan. Dan selalu melakukannya dengan senang hati. Semua yang
kita lakukan, seberat apapun itu jika kita senang dan ikhlas pasti hasilnya
selalu maksimal. Salam budaya! And safe flight ya Tim Karawitan UKJGS! Ditunggu
cerita fantastiknya.
Penulis : Rosyida Arbil (Divisi Media dan Humas UKJGS 2014)