Selasa, 25 Maret 2014

UKJGS Goes to Malaysia



Yogyakarta – UKJGS kembali lagi berkunjung ke negara seberang, Malaysia. Setelah sebelumnya pada tahun 2012,  UKJGS juga mengikuti festival gamelan di University Technology Petronas Malaysia, dan mendapatkan sekarang UKJGS mendapatkan undangan dari universitas yang sama untuk menjadi tamu kehormatan di acara Ensemble Of Gamelan (EOG).
            “Rencananya tim karawitan dari UKJGS akan berangkat ke Malaysia pada tanggal 27 Maret 2014 nanti. Event itu akan berlangsung pada tanggal 28 Maret 2014, dan rencananya UKJGS akan kembali ke tanah air tanggal 29 Maret 2014.” Kata Winda, selaku kepala Divisi Pementasan UKJGS 2014. Agenda yang cukup padat tentu telah menanti mereka, guys.
            Event ini akan di mulai tanggal 28 Maret 2014 pukul 19.30 waktu Malaysia. Bertempat di Conselor Hall, tempat itu merupakan hall untuk kegiatan mahasiswa University Technology Petronas Malaysia.
Rencananya di event ini UKJGS akan menapilkan 2 karawitan garapan yang diaransemen ulang oleh pak Joko suwito, bapak pelatih karawitan UKJGS. Yang pertama repertoar yang berjudul “Togok” lagu daerah asli Malaysia yang diaransemen dengan gaya karawitan jawa. Kemudian “Ciblon” gendhing garapan karya Pak Joko Suwito. Ciblon atau ceciblonan adalah sebuah permainan anak – anak ketika mereka sedang mandi di sungai atau telaga, dengan menepuk – nepuk air dengan telapak tangan mereka dihasilkanlah bunyi – bunyian air yang indah. “Pak Pung! Pak Pung! Pak Pung! Bah! Bah!” begitulah hasil suaranya. Biasanya ceciblonan dilakukan ketika mereka selesai bermain – main di pematang swah atau ladang.
UKJGS mengirim sebuah tim yang terdiri dari  14 orang dalam event tersebut. Pak Joko Suwito sebagai pelatih dan dosen UGM, Stage Manager yaitu Mas Zainal selaku ketua UKJGS yang nantinya akan mengurus seluruh kebutuhan semua anggota tim selama berada di Malaysia. Lalu siapa saja dari anak karawitan UKJGS yang terpilih mewakili UKJGS berangkat ke Malaysia? Ini nih, ada Winda, Niso, Yanuar, Ina, Rifan, Panggah, Irfan, Inggit, Ajeng, dan Hasan.
Tim karawitan dari Malaysia mengundang langsung UKJGS. Dan mereka menjadi tamu kehormatan dalam acara tersebut. Untuk acara di UTP mengadakan dua rangakaian event sekaligus selain karawitan ada event tari yang bernama FESCO. Dari UGM diwakili oleh FIB dan D3 B. Inggris. Sedangkan karawitan diwakili oleh UKJGS.
Saat ditanya bagaimana pihak Malaysia bisa tahu tentang UKJGS dengan semangat Winda menjawab,”Pertama kalinya UKJGS mengikuti event ini adalah setelah mengikuti dan menjuarai lomba tingkat internasional di ITB tahun 2011. Kebetulan dalam event ini UKJGS bertemu dengan tim karawitan dari Malaysia. Kemudian saling bertukar informasi.”
“EOG merupakan event baru di UTP tahun pertama tahun 2012 saat itu acara ulang tahun dari group di karawitan Malaysia tersebut. Sayangnya pada tahun 2013 UKJGS tidak dapat mengikuti event tersebut meskipun ukm mendapatkan undangan karena disaat yang sama UKJGS memiliki event lain di jawa timur.” Jelas Winda.

Untuk mendapatkan penampilan yang maksimal, tentu saja diperlukan latihan yang lebih disiplin dan lebih keras. Jika ada istilah, menikmati sebuah proses adalah jalan yang terbaik, maka istilah ini mampu meggambarkan bagaimana usaha tim karawitan UKJGS dalam persiapan menuju pentas di EOG. FYI, tim yang akan berangkat ke Malaysia hanya berlatih selama satu bulan, dari awal maret sampe akhir maret. Seminggu hanya latihan 2 kali, bisa diketahui dalam sebulan hanya latihan 8 kali. Dan semua bagian dalam karawitan ini dituntut untuk mampu menghafal 2 repertoar yang sudah di tentukan. Itu bukanlah hal yang mudah. Para anggota tim benar – benar harus berusaha dengan keras karena latihan yang hanya sebentar dan memiliki pentas – pentas lain, tapi sampai sekarang semua anggota masih bisa mengimbangi kegiatan di luar UKJGS. Salut ya!
 “Karawitan agak susah di bawa ke pentas internasional karena dalam sekali pentas harus membawa lebih dari 10 orang. Mungkin untuk temen – temen yang sudah ditunjuk sebagai wakil dari UGM, bersyukur dan melakukan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang baik. Dan buat temen – temen yang belum belum mendapatkan kesempatan untuk mewakili UGM jangan patah semangat, tetap berlatih meskipun event seperti ini langka tapi sekali ada event seperti ini bisa menjadi sebuah pengalaman yang tidak bisa dilupakan dan sangat berharga. Supaya ke depannya jika ada event – event serupa bisa maju mewakili UGM di kancah internasional.” Kata Winda dengan tersenyum lebar.
Asyik bukan? Bisa menjadi salah satu perwakilan UGM bahkan Indonesia dalam membawa seni budaya tanah air. So guys, jangan pernah menyerah selalu berusaha dan rajin untuk latihan. Dan selalu melakukannya dengan senang hati. Semua yang kita lakukan, seberat apapun itu jika kita senang dan ikhlas pasti hasilnya selalu maksimal. Salam budaya! And safe flight ya Tim Karawitan UKJGS! Ditunggu cerita fantastiknya.

Penulis : Rosyida Arbil (Divisi Media dan Humas UKJGS 2014)


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar