“Marilah semua jaga budaya, dengan doa semangat kerjasama.
Agar tidak musnah budaya nusantara bangsa kita
Indonesia”
Suara para
penyanyi lancaran UKJGS terdengar dari hall gelanggang mahasiswa UGM pada malam, 20 Juni
2014 yang lalu. Lagu kebanggan dari UKM UKJGS berkumandang di awal acara Gladhi Madya malam itu. Para
penyanyi yang juga anggota baru UKJGS angkatan 2013 bernyanyi dengan semangat. Tim
karawitan UKJGS angkatan 2013 juga menampilkan repertoar Gugur Gunung Medley
Api Revolusi. Pada akhirnya acara wajib yang dilakukan tahunan itu terlaksana juga setelah beberapa kali
perubahan dan penundaan demi kebaikan bersama.
Dibuka dengan penampilan oleh tim
karawitan UKJGS angkatan 2013 acara ini dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Penonton mulai berdatangan menyaksikan dengan berbekal jajanan merakyat yang
sengaja disediakan oleh UKJGS. Pembukaan dengan siluet penari perempuan di latar sungguh membuat penonton kagum saat itu. Kemudian acara di teruskan oleh penampilan tim
tari putri yang menampilkan Tari Gambyong Pareanom yang lemah gemulai.
Dalam acara Gladhi Madya 2014
divis tari putri UKJGS menampilkan 3 tarian. Selain tari Gambyong Pareanom mereka juga menampilkan Tari merak yang
menceritakan burung merak jantan yang sedang menarik perhatian sang burung betina dengan gerakkannya
yang indah, sedangkan yang lain adalah Tari Dombanini Banyumasan yang cendrung ceria dan centil gerakkannya.
Dan satu –
satunya grup yang berisi laki – laki dari divisi tari putra menampilkan tari dengan tema kerakyatan yang mereka garap sendiri dengan iringan live dari tim karawitan. Selain dari divisi karawitan,
divisi tari putrid dan tari putra, penampilan lain dari UKJGS yaitu tari Ciblon juga sangat ditunggu. Tari ini sempat dibawakan di
event Solo Menari 24 jam beberapa bulan silam, dengan repetoar asli ciptaan dari Pak Joko Suwito pelatih karawitan
UKJGS.
Tak hanya sampai di situ
UKJGS juga kedatangan tamu dari UKM tetangga yaitu Swagayugama dan UTB (Unit
KesenianTari Bali) yang menyumbangkan penampilan mereka di acara malam itu. Dan pada penghujung acara yang
ditunggu – tunggu. Penampilan wayang dengan lakon “Sesaji Raja Suya” yang dibawakan apik oleh Rafif Pujasmara dari Fakultas Kehutanan angkatan 2013.
Sesekali ia menyanyikan syair – sayir lagu jawa yang berpadu dengan gerakan tangannya yang piawai memainkan wayang di
keduatangannya menemani seluruh penonton hingga larut malam.
Tak terasa malam semakin larut, lelah sudah mengg
elayuti badan dan pikiran para
penampil. Namun esok mereka akan kembali bersemangat membawa warisan budaya ini. Mengatakan kepada dunia bahwa kamilah generasi muda yang berbudaya yang tak akan berhenti karena lelah. Hidup!
Bagi pejuang budaya Indonesia. Kami bangga menjadi salah satu pewaris budaya bangsa
Indonesia. Sampai jumpa di Gladhi Madya 2015.