Rabu, 25 Juni 2014

Gladhi Madya 2014, Sebuah langkah baru



“Marilah semua jaga budaya, dengan doa semangat kerjasama.
 Agar tidak musnah budaya nusantara bangsa kita Indonesia”

Suara para penyanyi lancaran UKJGS terdengar dari hall gelanggang mahasiswa UGM pada malam, 20 Juni 2014 yang lalu. Lagu kebanggan dari UKM UKJGS berkumandang di awal acara Gladhi Madya malam itu. Para penyanyi yang juga anggota baru UKJGS angkatan 2013 bernyanyi dengan semangat. Tim karawitan UKJGS angkatan 2013 juga menampilkan repertoar Gugur Gunung Medley Api Revolusi. Pada akhirnya acara wajib yang dilakukan tahunan itu terlaksana juga setelah beberapa kali perubahan dan penundaan demi kebaikan bersama.

Dibuka dengan penampilan oleh tim karawitan UKJGS angkatan 2013 acara ini dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Penonton mulai berdatangan menyaksikan dengan berbekal jajanan merakyat yang sengaja disediakan oleh UKJGS. Pembukaan dengan siluet penari perempuan di latar sungguh membuat penonton kagum saat itu. Kemudian acara di teruskan oleh penampilan tim tari putri yang menampilkan Tari Gambyong Pareanom yang lemah gemulai.





Dalam acara Gladhi Madya 2014 divis tari putri UKJGS menampilkan 3 tarian. Selain tari Gambyong Pareanom mereka juga menampilkan Tari merak yang menceritakan burung merak jantan yang sedang menarik perhatian sang burung betina dengan gerakkannya yang indah, sedangkan yang lain adalah Tari Dombanini Banyumasan  yang cendrung ceria dan centil gerakkannya.

Dan satu – satunya grup yang berisi laki – laki dari divisi tari putra menampilkan tari dengan tema kerakyatan yang mereka garap sendiri dengan iringan live dari tim karawitan. Selain dari divisi karawitan, divisi tari putrid dan tari putra, penampilan lain dari UKJGS yaitu tari Ciblon juga sangat ditunggu. Tari ini sempat dibawakan di event Solo Menari 24 jam beberapa bulan silam, dengan repetoar asli ciptaan dari Pak Joko Suwito pelatih karawitan UKJGS.

Tak hanya sampai di situ UKJGS juga kedatangan tamu dari UKM tetangga yaitu Swagayugama dan UTB (Unit KesenianTari Bali) yang menyumbangkan penampilan mereka di acara malam itu. Dan pada penghujung acara yang ditunggu – tunggu. Penampilan wayang dengan lakon “Sesaji Raja Suya” yang dibawakan apik oleh Rafif Pujasmara dari Fakultas Kehutanan angkatan 2013. Sesekali ia menyanyikan syair – sayir lagu jawa yang berpadu dengan gerakan tangannya yang piawai memainkan wayang di keduatangannya menemani seluruh penonton hingga larut malam. 



Tak terasa malam semakin larut, lelah sudah menggelayuti badan dan pikiran para penampil. Namun esok mereka akan kembali bersemangat membawa warisan budaya ini. Mengatakan kepada dunia bahwa kamilah generasi muda yang berbudaya yang tak akan berhenti karena lelah. Hidup! Bagi pejuang budaya Indonesia. Kami bangga menjadi salah satu pewaris budaya bangsa Indonesia. Sampai jumpa di Gladhi Madya 2015.


Comments
1 Comments

1 komentar:

Posting Komentar