*Penari Domba Nini dan Suramadu
|
UKJGS, sebuah unit kesenian mahasiswa di Universitas Gadjah Mada memang memfokuskan diri untuk belajar tari Jawa dengan pakem Surakarta. Maka bisa dikatakan UKJGS lincah dalam menarikan tari Jawa bergaya Surakarta. Seperti tari Gambyong, tari Golek Campursari, tari Srikandhi Mustakaweni, dan masih banyak lagi. Tari klasik tersebut sudah sewajarnya menjadi dasar tari bagi UKJGS. Namun, tidak setiap waktu pada saat latihan UKJGS menarikan tari klasik bergaya Surakarta.
Seperti menimba ilmu, UKJGS terbuka sekali untuk belajar berbagai tarian di Indonesia khususnya Jawa. UKJGS pun selalu mengeksplorasi tarian baru meskipun tarian tersebut bukan berdasarkan
pakem Surakarta. Salah satunya seperti tari Domba Nini. Tari asal Banyumas tersebut
dipelajari secara rutin di UKJGS apalagi untuk anggota baru. Tari ini mudah
dipahami, lincah, dan menarik. Tari Domba Nini juga sebagai alternatif tari
pertama kali yang UKJGS tawarkan kepada penyelenggara acara yang menginginkan
UKJGS mengisi acara yang bertemakan non formal. Secara deksriptif, tarian ini
menceritakan tentang sepasang anak muda yang sedang jatuh cinta.
Idealnya tarian ini ditarikan oleh dua penari, laki-laki dan
perempuan. Namun, seringnya UKJGS menampilkan tarian Domba Nini oleh penari
perempuan saja. Dan untuk jumlah penarinya bisa 2 penari, 3 penari, atau bahkan
7 penari. Pada kesempatan kemarin,21 Mei 2014 UKJGS untuk pertama kalinya
mengisi acara Gala Dinner menampilkan tari Domba Nini dengan 2 penari
laki-laki dan perempuan. Begitu juga pada 25 Mei 2014 lalu di acara Fakultas
Kedokteraan. Dengan kecentilan penari perempuan yang berhasil menggoda penari
laki-laki menambah gerakan dalam tarian tersebut semakin menarik.
Berkesenian bersama UKJGS akan selalu membuka tangan untuk
belajar tari apapun. Selama demi mempertahankan budaya Indonesia, UKJGS akan
selalu berkembang.
By : Gunita Wahyu S
Photo by : Tiara Budi E.L
By : Gunita Wahyu S
Photo by : Tiara Budi E.L